Sejarah Hari Santri Nasional

 


Sejarah Hari Santri Nasional Diperingati Santri Darul Hikmah

    Pondok Pesantren Darul Hikmah mengadakan kegiatan khusus dalam rangka mengenang dan mempelajari Sejarah Hari Santri Nasional, Jumat pagi. Acara yang berlangsung di aula utama ini diikuti oleh seluruh santri serta dewan asatiz dengan penuh antusias. Kegiatan ini bertujuan menanamkan pemahaman sejarah perjuangan para ulama dan santri dalam membela bangsa, sekaligus memperkuat rasa cinta tanah air di kalangan santri.

       Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Mars Hari Santri. Suasana khidmat terasa ketika para santri berdiri dengan penuh penghormatan, menandai dimulainya rangkaian kegiatan. Selanjutnya, pemutaran video dokumenter singkat mengenai perjalanan sejarah Hari Santri menambah pemahaman peserta mengenai latar belakang penetapannya.

    Dalam sesi materi utama, Ustaz Muhammad Zainuddin menjelaskan bahwa Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober sebagai bentuk penghargaan pemerintah terhadap peran santri dalam perjuangan bangsa. Tanggal tersebut merujuk pada lahirnya “Resolusi Jihad” yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada tahun 1945, yang menyerukan kepada umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Santri di berbagai daerah kala itu menjadi garda terdepan dalam perjuangan mempertahankan tanah air.

    Para santri terlihat antusias ketika ustaz memaparkan kisah-kisah heroik para ulama dan pejuang santri yang turut terlibat dalam pertempuran 10 November di Surabaya. Tidak hanya menjadi pembelajar agama, para santri kala itu juga berperan penting dalam menjaga keutuhan NKRI. Melalui kisah tersebut, santri Darul Hikmah diajak meneladani semangat perjuangan, keberanian, dan cinta tanah air para pendahulu mereka.

    Kegiatan ditutup dengan doa bersama agar santri masa kini mampu meneruskan perjuangan dengan cara yang relevan: menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh, menjaga akhlak, serta berkontribusi bagi bangsa dan umat. Pihak pesantren berharap kegiatan pembelajaran sejarah ini dapat memperkuat identitas santri sebagai generasi penerus yang berilmu, berkarakter, dan memiliki jiwa nasionalisme yang kokoh.


Komentar