Cetak Generasi Qur'ani Berakhlak Mulia Lewat Pembinaan Rutin Santri Hafidz Putri

 


    Pondok Pesantren Darul Hikmah terus berkomitmen mencetak generasi Qur’ani berakhlak mulia melalui program pembinaan rutin bagi santri hafidz putri. Kegiatan yang berlangsung setiap pekan ini menjadi wadah pembinaan karakter, pendalaman ilmu Al-Qur’an, serta penguatan mental spiritual santri. Pembinaan dilaksanakan di aula putri dengan suasana yang tenang dan kondusif, sehingga para santri dapat mengikuti kegiatan secara fokus dan penuh semangat.

    Pembinaan dimulai dengan murojaah bersama, di mana para santri secara bergiliran menyetorkan hafalan kepada ustazah pembimbing. Kegiatan ini bertujuan menjaga kualitas hafalan sekaligus melatih kepercayaan diri santri dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Ustazah memberikan koreksi tajwid dan makhraj secara detail agar santri dapat membaca Al-Qur’an dengan lebih baik dan sesuai kaidah.

    Selain memperkuat hafalan, sesi pembinaan juga diisi dengan materi akhlak dan adab Islami. Para santri diajak memahami bahwa menjadi hafidzah tidak hanya memiliki hafalan yang kuat, tetapi juga harus mencerminkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Ustazah menekankan pentingnya sikap tawadhu, disiplin, dan menjaga lisan sebagai bagian dari akhlak seorang penjaga Al-Qur’an.

    Agar pembinaan lebih menarik, kegiatan dilengkapi dengan diskusi kelompok kecil dan latihan praktik mengajar. Melalui metode ini, santri diajarkan untuk berbagi ilmu dengan teman lainnya dan dilatih untuk menjadi calon pengajar Al-Qur’an yang kompeten di masa depan. Selain itu, kegiatan ini turut membangun rasa percaya diri dan kemampuan komunikasi santri.

    Kegiatan pembinaan rutin santri hafidz putri di Darul Hikmah diharapkan mampu melahirkan generasi Qur’ani yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga lembut hatinya dan kuat akhlaknya. Pihak pesantren berkomitmen untuk terus memperkuat program ini sebagai langkah nyata dalam menyiapkan para santri menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat, agama, dan bangsa.


Komentar